Selasa, 25 Oktober 2011

Sistem Peredaran Darah



Mengapa darah berwarna merah? Warna merah pada darah berasal dari sel darah merah (eritrosit), yang mengandung pigmen merah pembawa zat besi (Fe), yaitu Hemoglobin. Hemoglobin mudah mengikat oksigen dan mengangkutnya keseluruh tubuh. Merahnya darah berubah-ubah sesuai dengan kandungan oksigennya. Darah juga mengandung keeping-keping darah (trombosit) dan sel darah putih (leukosit). Selain mengandung sel-sel darah, darah juga mencakup cairan kekuningan yang disebut plasma darah. Komposisi plasma dalam darah sekitar 55%, sedangkan sel-sel darah dan trombosit sekitar 45%.
Peranan darah dalam tubuh sangat penting, karena bukan hanya berfungsi sebagai alat transportasi, etapi banyak fungsi yang dilakukan oleh darah. Fungsi utama darah manusia adalah sebagai berikut:
a.       Mengangkut sari-sari makanan keseluruh tubuh
b.      Mengangkut oksigen ke jaringan keseluruh tubuh
c.       Mengangkut sisa-sisa metabolism, misalnya karbondioksida, urea, dan asam laktat ke alat eksresi
d.      Mengedarkan hormone dari kelenjar hormone ketempat yang dibutuhkan
e.       Membawa panas yang terbentuk oleh jaringan yang aktif keseluruh bagian tubuh (mengatur suhu tubuh)
f.       Membantu memelihara keseimbangan cairan tubuh
g.      Mempertahankan keseimbangan asam dan basa
Adapun komponen-komponen penyusun darah adalah sebagai berikut:
1.      Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit merupakan bagian utama darah, yang dibentuk disum-sum merah tulang. Pembentukan erotrosit disebut eritropoiesis pembentukannya diatur oleh suatu hormon glikoprotein yang disebut elitropoietin. Setiap 1 mm3 darah pria mengandung 5 juta sel dan darah wanita mengandung 4 juta sel.
Pembentukan eritrosit terjadi disum-sum tulang belakang yang pembentukannya berasal dari bakal eritrosit yang dikenal dengan erotroblas. Selama pembentukan, sel ini mengalami perubahan-perunbahan, penambahan hemoglobin dan kehilangan inti. Hemoglobin merupakan protein berwarna merah dan protein inilah yang menyebabkan eritrosit disebut sel darah merah. Meskipun sel darah merah berukuran sangat kecil, sel tersebut mengandung sekitar 250 juta hemoglobin.
Fungsi hemoglobin, ialah untuk mengangkut oksigen melalui suatu reaksi oksigenasi. Untuk mengatur kadar hemoglobin seseorang digunakan hemometer atau hemoglobinometer. Kadar Hb darah pria yang normal 16 gr/ 100 cc darah, dan wanita 14 gr/ 100 cc darah.




Gambar 2.1 Eritrosit (Sel Darah Merah)
sumber:http://healthcarewithsmile.blogspot.com/2009/10/askep-anemia.html)

2.      Leukosit (Sel Darah Putih)
Leukosit yang berfungsi sebagai alat pertahanan tubuh dibentuk di retukuloendotelium sum-sum merah tulang. Setiap 1 mm3 darah mengandung 6000/ 9000 sel, mempunyai bentuk yang bervariasi, mempunyai inti, ukuran 6/ 12 milimikron, umur 12 hari, dapat bergerak serta dapat menembus dinding kapiler (diapendensis). Macam bentuk leukosit dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Komponen Darah
variabel
Monosit
Limfosit
Eosinofil
Netrofil
basofil
Jumlah
5,3 %
30 %
2,3 %
62 %
0,4 %
Sifat
Fagosit
Bentuk Antibodi
Fagosit
Fagosit
Fagosit, menghasilkan heparin dan histamin
Bentuk
Bulat Telur
Bola
Bola
Bulat
Bulat
Ukuran
9-12 μm
6-8 μm
9 μm
8 μm
9-10 μm
Gerak
Gerak Cepat
Tak Bergerak
Tak Bergerak
Tak Bergerak
Tak Bergerak
Plasma
-
-
Asam
Netral
Basa
Granula
-
-
Bintik-Bintik Kemerahan
Merah Kemerahan
Bintik-bintik Kebiruan
Inti
Satu Besar
Satu
Satu
Satu Inti Bervariasi
Satu
Sumber: Grasindo 2007

3.      Trombosit (Keping-keping Darah)
Trombosit dibentuk di megakariosit sum-sum merah tulang. Setiap satu mm3 darah mengandung 200.000 - 300.000 buah. Trombosit mempunyai cirri tidak berinti, berukuran 2 - 4 mikron lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, berbentuk tak teratur, umur 8 – 12 hari dan bila tersentuh benda kasar akan mudah pecah.
Trombosit memegang peranan penting dalam homoestasis. Ketika terjadi luka atau kerusakan sel yang mengakibatkan pembuluh darah terdedah, trombosit berperan untuk mengurangi kehilangan banyak darah melalui proses pembekuan darah. Trombosit tersebut kemudian membentuk flak dan serabut kolagen yang berfungsi menghambat pengeluaran darah.
Pernahkan kamu mengamati kita ketika kita terluka? Dan darah keluar dari pembulu darah, kemudian darah yang keluar dari pembuluh darah dengan cepat akan menggumpal atau membeku. Hal ini terjadi karena trombosit membantu dalam proses pembekuan darah. Penutupan luka melalui pembekuan darah ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Setelah seseorang mengalami luka sehingga mengakibatkan endotelium rusak maka akan terjadi pendarahan pada orang tersebut. Peristiwa ini, kemudian disusul oleh menempelnya trombosit pada serat kolagen dan dikeluarkan zat yang membuat trombosit saling berdekatan, kemudian menempel erat sehingga dapat menutup luka untuk sementara waktu. Disamping itu, trombosit juga mengeluarkan senyawa kimia berupa enzim trombokinase (tromboplastin) yang bersama-sama ion Ca++ mengubah protein plasma protombin (belum aktif) menjadi trombin. Trombin adalah enzim yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin inilah yang merupakan benang-benang yang saling menjalin sehingga dapat menghambat sel-sel darah keluar dari pembuluh darah.
Gambar 2.2 Trombosit
           (Sumber:http://agustocom.blogspot.com/2010/07/bagian-bagian-darah-dan-fungsinya.html)


4.      Plasma Darah
Dalam diri manusia selain tedapat darah ternyata dalam diri manusia juga terdapat plasma darah, Plasma darah ini merupakan zat antibodi bagi manusia. Plasma darah juga punya ciri umum yaitu plasma darah merupakan cairan darah yang punya warna merah kekuningan. Karena Plasma darah ini  tersusun dari 90% air dan protein terlarut (albumin, globumin, dan fibrinogen). Apabila plasma darah diambil fibrinogennya maka yang akan tersisa adalah suatu cairan yang berwarna kuning yang biasa dinamakan serum. Dan di dalam serum inilah, terdapat  suatu zat yaitu zat antibodi.



Gambar 2.3 Plasma Darah

A.  Golongan Darah
Menurut Karl Landsteiner ahli di bidang biologi golongan darah manusia dapat dibedakan berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen dan aglutinin (anti aglutinogen). Aglutinogen merupakan protein yang terdapat di dalam sel darah merah, sedangkan aglutinin terdapat dalam plasma darah. Aglutinin dapat menggumpalkan aglutinogen.
Golongan darah dikelompokkan menjadi 4, yaitu; A, B, O, dan AB. Penetapan penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darah merah A dan B. Darah dapat ditransfusikan kepada orang lain. Orang yang memberikan darahnya kepada orang lain dinamakan donor, sedangkan orang yang menerima darah dari si pendonor darah dinamakan resipien. Syarat dalam transfusi darah adalah zat aglutinogen donor tidak bertemu dengan zat antinya di dalam plasma darah resipien yang dapat menyebabkan penggumpalan. Golongan darah O merupakan donor universal atau donor seluruhnya karena dapat memberikan transfusi kepada semua golongan darah yang lain. Sedangkan Golongan darah AB merupakan resipien universal karena dapa Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
a.    Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
b.    Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
c.    Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
d.   Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
B.  Alat Peredaran Darah
1.    Jantung

    Dalam diri manusia terdapa bagian tubuh yang gunanya untuk memompa darah  yaitu jantung. Jantung itu letaknya terletak di rongga dada sebelah kiri. Dinding jantung dilapisi oleh lapisan pembungkus jantung (pericardium). Ternyata Jantung dapa dibagi menjadi 4 ruang, yaitu serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri.
      Gambar 2.4 Jantung
                    (sumber:http://adedq.wordpress.com/2007/09/13/jantung-dan-pembuluh-darah/)
a.    Atrium Kanan (Serambi Kanan)
Dalam atrium kanan atau serambi kanan merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik atau pembuluh vena, yaitu vena kava superior dan vena kavam inferior yang banyak mengandung CO.
b.    Atrium Kiri (Serambi Kiri)
Atrium kiri menerima darah , dan darah tersebut berasal dari paru-paru yang banyak mengandung O.
c.    Ventrikel kanan (Bilik Kanan)
Ventrikel kanan atau bilik kanan menerima darah dari atrium kanan untuk dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis
d.   Ventrikel Kiri (Bilik Kiri)
Ventrikel kiri atau bilik kiri mempunyai otot yang 3 – 4 kali lebih tebal disbanding ventrikel kanan sehingga dapat memompa lebih kuat. Ventrikel kiri atau bilik kiri menerima darah kaya O dari atrium kiri, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui aorta.
e.    Cara kerja jantung





Darah dari paru-paru −> masuk ke serambi kiri −> diteruskan ke bilik kiri −> dipompa keluar jantung menuju ke seluruh tubuh −> darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung −> masuk ke serambi kanan −> masuk ke bilik kanan −> dipompa keluar dari jantung menuju paru-paru.
                                                                                       



                                                                                                                                       Gambar 2.5 Cara Kerja Jantung
                               (sumber:http://adedq.wordpress.com/2007
/09/13/jantung-dan-pembuluh-darah/)

2.    Pembuluh Darah
Pembuluh darah dapat dibagi menjadi 2 yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena)
a.    Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi adalah merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung menuju kapiler. Pembuluh nadi yang paling besar bernama aorta, yang fungsinya untuk mengalirkan darah dari jantung sebelah kiri menuju ke seluruh laipsan sel tubuh. Pembuluh nadi yang mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke paru-paru disebut dengan arteri paru-paru (arteri pulmonalis).
b.    Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik adalah merupakan pembuluh yang mengalirkan darah kembali ke jantung. Vena terdiri atas vena pulmonalis atau pembuluh balik yang mengalirkan darah dari paru-paru menuju ke serambi kiri jantung serta vena cava anterior dan vena cava interior atau yang mengalirkan darah yang banyak mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas dan bagian bawah menuju ke serambi kanan jantung.

C.  Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan system yang tertutup karena selalu beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada manusia juga disebut system peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali.
     1.  Sistem Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar merupakan peredaran darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh yaitu jantung (bilik kiri) −> seluruh tubuh −> jantung (serambi kanan).

2. Sistem Peredaran Darah Kecil Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari jantung ke pary-paru dan kembali lagi ke jantung yaitu jantung (bilik kanan) −> paru-paru −> jantung(serambi kiri)
   Gambar 2.6 Skema Sistem Peredaran Darah
           (sumber:http://yuandicollection.blogspot.com/2010/12/darah-dan-sistem-peredaran-darah.html)

3.    Sistem Peredaran Getah Bening
Getah bening adalah merupakan cairan berwarna kekuning-kuningan yang mengisi rongga antarsel pada jaringan tubuh serta tersusun dari sel-sel darah putih. Getah bening disebut juga limfe. Peredaran getah bening merupakan peredaran darah terbuka sebab beredarnya itu melalui pembuluh getah bening yang ujung-ujung pembuluhnya saling terbuka. Pembuluh getah bening punya dinding yang tipis banget dari pembuluh nadi. Pembuluh getah bening terdiri atas pembuluh limfe kiri dan pembuluh limfe kanan.
D.  Kelainan Dan Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
1.      Anemia
Mungkin para wanita sudah tahu tentang penyakit anemia. Penyakit ini dapat disebabkan karena kekurangan sel darah merah atau sel darah merahnya malah kekurangan hemoglobinnya. Penyakit anemia ini dapat diatasi dengan memakan bahan makanan yang banyak mengandung zat besi, seperti pisang, kacang-kacangan, hati, daging, maupun bayam.
2.      Leukemia
Penyakit ini disebabkan oleh kelebihan produksi sel darah putih penyakit ini disebut juga dengan penyakit kanker darah. Pengobatannya sendiri merupakan antara operasi, radioterapi, dan kemotrapi.
3.      Hemofilia
Hemofilia merupakan suatu penyakit menurun yang dapat menyebabkan darah sulit membeku. Ada beberapa usaha untuk dapat mengatasi penyakit hemofilia, antara lain yaitu mengkonsumsi makanan atau minuman yang shat, menjaga berat tubuh jangan berlebihan karena berat badan yang berlebihan dapat menyebabkan pendarahan pada sendi-sendi di bagian kaki, dan berhati-hatilah dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkecil resiko terluka.
4.  Polisitemia
Penyakit polisitemia ini merupakan penyakit yang terjadi karena Kelebihan produksi sel darah merah sehingga darah menjadi lebih kental dan mengalir sangat lambat. Akibatnya adalah akan mengakibatkan dapat terjadi penggumpalan dalam pembuluh darah yang akan dapat mengakibatkan kematian. Cara Penanggulangannya dalam menghadapi penyakit polisitemia ini adalah dengan melakukan transfusi darah atau anti parsial untuk membuang sebagian darah serta menggantinya dengan plasma dalam jumlah yang sama. 




VIEW VIDEO SISTEM PEREDARAN DARAH DISINI

 

Senin, 24 Oktober 2011

Sistem Pernapasan

Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Istilah pernapasan sering disamaartikan dengan istilah respirasi, walaupun sebenarnya kedua istilah tersebut secara harfiah berbeda. Bernapas berarti menghirup dan menghembuskan napas. Saat bernapas, kita memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organic ( bahan makanan ) di dalam sel untuk memperoleh energy.
          System pernasan pada manusia merupakan system pernapasan yang paling kompleks di banding organism lainnya. Di dalam mempelajari system pernapasan, khususnya pada tubuh manusia akan membicarakan beberapa hal penting, yakni struktur dan fungsi alat-alat pernapasan, proses atau mekanisme pernapasan, proses respirasi internal atau respirasi di dalam sel-sel tubuh, dan penyakit yang mungkin menyerang system pernapasan.
          Pada hewan-hewan tingkat tinggi, termasuk manusia, terdapat alat untuk proses pernapsan, yakni berupa paru-paru, insang, atau trakea. Sementara pada hewan-hewan tingkat rendah dan tumbuhan, proses pertukaran udara tersebut dilakukan secara langsung dengan difusi melalui permukaan sel-sel tubuhnya. Dari alat pernapasan, oksigen masih harus diangkut oleh darah atau cairan tubuh ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan. Selanjutnya oksigen tersebut akan dimanfaatkan untuk oksidasi di dalam sel guna menghasilkan energy.
          Respirasi bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi hasil respirasi tersebut sangat diperlukan untuk aktivitas hidup, seperti mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan,dan reproduksi. Jadi, kegiatan pernapasan dan respirasi terebut saling berhubungan karena pada proses pernapasan dimasukkan udara dari luar kemudian oksigen tersebut digunakan untuk proses pernapasan guna memperoeh energy. Selanjutnya sisa respirasi berupa gas karbondioksida dikeluarkan melalui proses pernapasan. Oleh karena hewan-hewan tingkat rendah dan tumbuhan tidak memiliki alat pernapasan khusus sehingga oksigen dapat langsung masuk dengan cara difusi, maka sering kali istilah pernapasan disamakan dengan istilah respirasi. Dengan demikian perbedaan kedua istilah itu tidak mutlak.
Setiap kali kita bernapas akan terjadi peristiwa pemasukkan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Udara masuk ke dalam paru-paru setelah melalui alat pernapasan yang terdiri atas rongga hidung, pangkal tenggorok (laring), batang tenggorok (Ttrakea) cabang tenggorok (bronkus), dan Paru-paru ( pulmo). 

Mau lebih lengkap mengenai materinya download disini 



Rabu, 21 September 2011

SEL

Sejarah Penemuan Sel
 
Sel yang ditemukan di abad 17 oleh Robert Hook ternyata berisi Zalir kental yang merupakan campuran berbagai macam senyawa. Zalir yang disebut protoplasma ini dibangun dari berbagai macam senyawa antara lain air, protein, asam nukleat, karbohidrat dan lipit. Berdasarkan ciri dan sifat setiap komponen penyusun protoplasma, terutama lipid, segumpal protoplasma tersekat-sekat menjadi beberapa bentukan yang kemudian disebut organela. Sehingga protoplasma yang semula dinyatakan sebagai suatu cairan kental yang homogen ternyata merupakan cairan kental yang berstruktur sangat rumit. Pengertian sel yang kita ikuti sekarang, bukanlah pengertian sel yang disajikan oleh Robert Hook ditahun 1667.


saat ini terdapat beberapa batasan (definisi) mengenai sel yaitu :
1. Sel adalah segumpal protoplasma yang berbentuk.
2. Sel adalah kesatuan (unit) struktur, fungsi dan pewarisan yang terkecil
Bagian terluar dari gumpalan protoplasma membentuk lapisan tipis yang merupakan pembatas antara protoplasma dengan lingkungan tempat beradanya. Selaput tipis itu pulalah yang menyebabkan protoplasma berbentuk, yang dinyatakan sebagai sel induk. Struktur morfologi sel induk sebagai berikut : Bagian terluar protoplasma yang berupa lapisan tipis disebut selaput sel. Bagian protoplasma yang dikelilingi selaput sel disebut sitoplasma. Sel induk ini secara bertahap dan pelan-pelan, berubah dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, untuk dapat melangsungkan hidupnya. Perubahan struktur ini menimbulkan dua kelompok besar yang sekarang kita kenal dengan kelompok sel prokaryota dan eukaryota.

Struktur Umum Sel
Prokaryota
Mencakup : Bakteria dan mikroplasma
Bentuk : Umumnya bola dan batang
Matra (dimensi) : Berkisar antara 0,01 sampai dengan 2 mikrometer
Struktur Morfologi : Secara berurutan dari luar ke dalam : dinding sel, selaput sel yang berlipat-lipat dibeberapa daerah. Lipatan itu disebut mesosoma. Sitoplasma didalamnya terdapat nukleoid dan ribosoma
Peranan komponen-komponen penyusun sel prokaryota :
Dinding sel untuk pelindung : selaput sel untuk mengatur keluar masuknya senyawa. Mesosoma digunakan untuk mengatur pembelahan, tempat pertukaran gas, oleh karena itu disebut pula kondroid. Bagi bacteria fotosintetik, mesosoma merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Ribosoma untuk sintesis protein. Nukleoid merupakan kumpulan bahan informasi genetic.
Eukaryota
Berbeda dengan kelompok prokaryota, sel-sel eukaryota memiliki nucleus sejati.
Mencakup : Sel tumbuhan dan sel hewan
Bentuk : Bervariasi
Matra : Berkisar antara 6 mikrometer sampai dengan 1 meter
Sel tumbuhan, dari luar ke dalam secara berurutan : dinding sel, selaput sel, sitoplasma dengan beberapa organela didalamnya. Dua diantara organela tersebut hanya terdapat di sel tumbuhan saja. Nucleus, vakuola besar, vakuola kecil-kecil. Sel Hewan, dari luar ke dalam secara berurutan selaput sel; sitoplasma dengan beberapa organela didalamnya : nucleus.

Bahan Penyusun Sel 

Protoplasma yang berupa zalir pertama yang memiliki tanda-tanda kehidupan ditemukan oleh Purkinye pada tahun 1839. Pada dasarnya komponen penyusun protoplasma adalah karbon hydrogen, oksigen, dan nitrogen. Komponen-komponen tersebut membentuk air, protein, asm nuklead dan nucleoprotein, lipid, dan karbohidrat. Selain unsur-unsur tersebut, dalam protoplasma, walaupun dalam jumlah sedikit, dijumpai pula kalsium, kalium, natrium, dan sulfur. Dilihat dari sifat fisiknya, protoplasma berupa substitusi berwarna kehijauan yang dapat berada pada dua keadaan yaitu sol dan gel. Protoplasma melakukan gerakan-gerakan yang tergantung pada ukuran molekul dan tenaga yang ada yaitu gerakan brown dan amuboid




Jumat, 10 Juni 2011

Sistem Reproduksi Manusia + Video Pembelajaran

DEFINISI
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya:
  • untuk mempertahankan jenisnya
  • melestarikan jenis agar tidak punah.
Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
ORGAN REPRODUKSI MANUSIA
  • Pria menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa.
  • Wanita menghasilkan sel telur (ovum) yang dibentuk di dalam ovarium.
ORGAN REPRODUKSI PRIA
Organ reproduksi luar terdiri dari :
  • Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
  • }  Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
    Organ reproduksi dalam terdiri dari :
    • Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone
    • Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Fungsi: untuk menyimpan sperma sementara & pematangkan sperma.
    • Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Fungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
    • Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
    • Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.

Kelenjar pada organ reproduksi pria
  • Vesikula seminalis : tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali, fungsinya:  untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
  • Kelenjar Prostat:  kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang bersifat asam.
  • Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra : kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali, fungsinya untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra



ORGAN REPRODUKSI  WANITA
Organ reproduksi luar terdiri dari :
  1. Vagina: saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar, fungsinya sebagai organ kopulasi & saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
  2. Vulva : suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
  • Labium mayor  : sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan membatasi vulva.
  • Labium minor  : sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
  1. Ovarium : organ utama pada wanita, jumlahnya sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti : Estrogen  & Progesterone
  2. Fimbriae : serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
  3. Infundibulum : bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
  4. Tuba fallopi : saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
  5. Oviduct : saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
  6. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu : Perimetrium , Miometrium , Endometrium.
  7. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
  8. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
  9. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.

GAMETOGENESIS
sumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://3.bp.blogspot.com/
Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45-50 tahun.
sumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/
sumber : medicastore
B. Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.  
Penyakit yang menyerang organ reproduksi manusia
  1. AIDS : kepanjangan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome, disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang system kekebalan tubuh manusia, sehingga penderita AIDS menjadi rentan terhadap berbagai infeksi.
  2. Impotensi  : ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis. Impotensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain gangguan produksi hormon testosterone, kelainan psikis, penyakit diabetes mellitus, kecanduan alcohol, obat-obatan, dan gangguan sistem saraf.
  3. Sifilis :  penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema palladium. Infeksi terjadi pada organ kelamin bagian luar. Sifilis dapat berkembang ke tahap sekunder dan tersier yang sulit diamati. Sifilis sekunder menular sedangkan yang tersier tidak menular. Akan tetapi sifilis tersier menimbulkan dapat menimbulkan kerusakan pada otak, jantung, pembuluh darah, hati. 
  4. Gonorea merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada uretra, serviks, rectum, sendi, tulang, faring, dan mata. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonorea yang ditularkan dari ibu ke anaknya saat kelahiran dapat menyebabkan kebutaan. Bakteri Neisseria mudah bermutasi sehingga resisten terhadap antibiotic. Oleh karena itu penyakit ini harus segera ditangani. Gejalanya rasa sakit saat buang air kecil dan kelurnya nanah berwarna kuning kehijauan dari uretra.
  5.